Oleh: IMMawati Rahasih Imtinaniyah Defanera

Sayyidina umar bin Khathab mengatakan, “di Zaman Jahiliyyah, kami tidak memandang perempuan ada dan mereka tidak pernah kami masukkan dalam perhitungan kami” . dari pernyataan tersebut pasalnya setiap pasangan yang dikaruniai anak tetapi anak tersebut berjenis kelamin perempuan maka pasangan tersebut merasa malu sehingga hatinya kesal kemudian memisahkan diri, karena pada zaman tersebut ketika lahir anak perempuan maka entah akan diapakan anak tersebut. Dia hanya akan menjadi beban dalam rumah tangga. Jadi, jika ada yang menanyakan berapa jumlah anak dalam rumah mu, jawab sajalah tentang adanya anak laki – laki. Adanya anak perempuan dalam rumah dipandang sebagai malu yang tercoreng pada kening.  Tetapi Allah tidak membiarkan ke-dzaliman tersebut terus menerus terjadi sehingga Allah SWT mengutus Rasulullah SAW menjadi Rasul-NYA yang penghabisan. Rasulullah mencampakan terhadap penyembah berhala dan mengajak manusia supaya hanya menyembah Allah SWT yang Maha Esa, beliau mengkritik segala tindakan menyimpang salah satunya membenci anak perempuan, ketika beliau tentang, beliau lakukan amar ma’ruf nahi munkar terhadap kebiasaan mengubur anak perempuan pada zaman Jahiliyyah yang disebabkan merasa malu dihadapan masyarakat karena anak perempuan dipandang lemah tidak bisa melakukan apa – apa. Padahal Allah menciptakan sesuatu tidak lain pasti ada hikmah dan manfaatnya. Jika laki – laki bisa memimpin perempuan pun demikian.

Perempuan itu ibarat berlian yang sangat mahal dan tidak sembarang orang memilikinya. Perempuan itu saat kecil, dia membuka pintu surga untuk ayahnya. Saat dewasa, dia menyempurnakan agama untuk suaminya. Saat menjadi ibu, dia menjadi penggerak semua do’a. Oleh karena itu, perempuan dimuliakan dalam agama islam oleh Allah SWT dengan menempatkan surga ada ditelapak kakinya. Maka ketika seorang perempuan sudah menjadi ibu Allah SWT akan menganugerahkan kepadanya satu senjata yang sangat ampuh di muka bumi maka dari itu nabi Muhammad SAW sangat mencintai anak – anak perempuannya . Tahukah apa itu?

Itu adalah Lisannya. Lisan seorang ibu akan berat timbangannya, Lisannya akan membukakan pintu – pintu langit, Lisan seorang ibu layaknya mukjizat untuk para nabi atau karomah para kyai, maka berhati –hati lah, Dr Khalid al-Mosleh berkata “perasaan perempuan adalah kekuatan yang menakutkan. Jika tidak diarahkan kepada yang seharusnya, dia akan jadi senjata penghancur yang sempurna” jadi gunakan untuk bermunajat meminta kepada Allah SWT untuk mendoakan keberhasilan suami dalam mencari nafkah jangan dijadikan sebagai keluhan – keluhan terhadap perempuan itu justru akan memberatkan.

Jika pada zaman jahiliyyah merasa takut atau malu karena melahirkan anak perempuan itu hanya ke-dzaliman yang tidak ingin tahu kebenarannya. Perempuan bukanlah suatu makhluk yang sangat lemah justru keberhasilan dan kemajuan suatu negara ada pada letak perempuannya yang berkemajuan atau tidak. Jangan takut jika memiliki anak perempuan hidupmu akan terlena? tidak, tidak bukan seperti itu. Terlukis kasih sayang kepada anak – anak perempuan dalam sabda Rasulullah SAW “ Raihanatun nasyummuha, wa rizquha ‘alallahi.” Ia adalah kembang mekar untuk kita cium. Tentang rezekinya, kita serahkan kepada Allah.