Di kota Yogyakarta sudah sangat dikenal sebagai kota yang penuh dengan ragam budaya dan wisata dunia, bahkan Yogyakarta sudah masuk di dalam destinasi wisata kedua di Indonesia setelah Bali. Di samping itu untuk meningkatkan destinasi wisata hingga lebih baik lagi, pemerintah kota Yogyakarta mulai mengembangkan pembangunan infrastruktur hotel hampir di setiap kabupaten/kota agar mencapai tingkat, sesuai dengan target yang akan dicapai untuk beberapa tahun kedepan.
Berdasarkan survey dan sumber yang di dapat bahwasanya di tahun 2013, telah tercatat 106 hotel baru yang telah beroperasi tumbuh di kota Yogyakarta (belum termasuk 4 kabupaten yang ada di DIY). (tribunnews.com) dan di tahun 2014 telah tercatat ada 1.050 hotel non bintang dengan 20.000 kamar dan 65 hotel berbintang dengan 7000 kamar. Seiring dengan meningkatnya ITK (Indeks Tendensi Konsumen), perkuartal III 2014, ITK jogja telah mencapai 115,89. Alasan pembangunan it terus terjadi di jogja karena jogja merupakan destinasi wisata terpopuler kedua setelah Bali. Berdasarkan data biro pusat statistic perkuartal III 2014 sebanyak 327,856 turis local dan mancanegara yang telah masuk di wilayah Yogyakarta, dan banyak mahasiswa baru yang berasal dari luar kota yang mencapai 200.000 – 300.000 orang setiap tahunnya. Contoh kasus yang terjadi beberapa waktu yang lalu adalah pembangunan Fave Hotel di daerah miliran, dalam suatu kasus tersebut warga jogja di daerah miliran merasa dirugikan, ketika proses pembangunan hotel itu terjadi, di waktu yang bersamaan pun sumur warga mulai kekeringan, jika hal ini terus dilanjutkan, tidak ada solusi yang tepat yang mampu menangani situasi ini, dimana pemilik saham dari pembangunan hotel itu akan merasa rugi namun di sisi lain warga yang memang sudah menjadi penduduk asli akan lebih sangat dirugikan. Apabila pembangunan hotel ini terus dijalankan maka akan mampu meningkatkan perekonomian untuk perkembangan di Yogyakarta, bahkan tingkat pengangguran yg ada di jogja akan semakin rendah karena jika terjadi pembangunan di jogja ini maka akan sangat membutuhkan tenaga kerja untuk perkembangan dari pembangunan tersebut. Namun di sisi lainm, dalam hal ini saya beranggapan bahwasanya pesatnya perkembangan infrastruktur pembangunan hotel di Yogyakarta memiliki sisi pro dan kontra, yang dimana lebih banyak menimbulkan kontra di masyarakat khususnya warga Yogyakarta yang tinggal di wilayah pembangunan hotel yang saat ini tengah dibangun atau telah dibangun.
Berdasarkan survey, data dan argumentasi yang telah disampaikan, telah dapat disimpulkan bahwasanya pesatnya perkembangan infrastruktur pembangunan hotel di jogja telah mampu meningkatkan wisata dan membuat kota jogja menduduki peringkat kedua sebagai wilayah destinasi wisata di Indonesia, meskipun di sisi lain telah banyak pendapat yang pro dan kontra dari pembangunan ini, namun pemerintah Yogyakarta tetap melanjutkan infrastruktur ini terus berjalan agar harapan untuk Yogyakarta menjadi destinasi wisata tetap stabil dan mampu menarik wisatawan untuk menjadikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata terbaik di Indonesia.
Penulis: Siti Aminah_Amy